Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa Bumi?

Ternate – Myanmar dan Thailand diguncang gempa M 7,7. Gempa bumi tersebut membuat gedung berlantau 30 yang baru dibangun di Thailand runtuh. BMKG memastikan gempa yang berpusat di Myanmar itu tidak mempengaruhi kegempaan di wilayah Indonesia.
Meski demikian, wilayah Indonesia pun seringkali dilanda gempa bumi, bahkan gempa bumi terjadi diikuti dengan tsunami. Indonesia sendiri rawan terjadi gempa bumi dikarenakan dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Pada artikel kali ini, akan diahas apa itu gempa bumi dan apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi, berikut selengkapnya.
Dalam ‘Buku Saku Mengenal Gempa Bumi & Tsunami’ yang ditulis oleh Kedeputian Bidang Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan bahwa gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan gempa bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
Sementara dalam buku ‘Gempa Bumi dan Tsunami’ yang dikeluarkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengemukakan bahwa proses gempa bumi terjadi yaitu lempeng samudera yang rapat massanya lebih besar dari lempeng benua, ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah.
Dikatakan, gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran.
Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi.
Apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi? Dalam ‘Buku Saku Mengenal Gempa Bumi & Tsunami’ yang ditulis oleh Kedeputian Bidang Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sedikitnya menyarankan sebanyak 5 cara yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi.
Pertama, jika Anda berada di dalam ruangan lindungilah kepala dan badan Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja atau lindungi kepala Anda menggunakan buku tebal, tas, dll. Cari tempat yang paling aman dari reruntugan goncangan dan lari keluar apabila masih dapat dilakukan.
Kedua, jika Anda berada di area terbuka disarankan untuk menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon besar, papan reklame, dll. Anda juga disarankan perhatikan tempat Anda berpijak, perhatikan jika ada rekahan tanah.
Ketiga, jika Anda sedang berkendara dan terjadi gempa bumi keluar atau turun dan menjauh dari kendaraan. Hindari jika terjadi rekahan tanah atau kebakaran. Jika sedang mengendarai mobil, segera keluar dan berlindung di samping mobil Anda.
Keempat, jika Anda tinggal atau berada di dekat pantai jauhi pantai dan menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindar dari gelombang tsunami. Kelima, jika Anda tinggal di daerah pegunungan hindari daerah yang mungkin terjadi longsor.
(tae/tae)