Dianggap Tidak Serius Urus Masalah Dugaan Mafia Minyak Tanah, Rasman Demo Kepolres Kepulauan Sula

Rasman Buamona dan Halim Umagagur saat gelar demonstrasi di depan Polres Kepulauan Sula

SANANA – Sepertinya Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara tidak terlalu serius mengurus masalah dugaan mafia minyak tanah. 

Buktinya, laporan salah satu warga, Rasman Buamona di Polres Kepulauan Sula pada tanggal 3 November 2024, tidak ditindaklanjuti hingga saat ini.

Merasa sesal dengan kinerja pihak polisi, Rasman dan Halim Umafagur menggelar demonstrasi di depan Polres Kepulauan Sula, Selasa (10/12/2024).

“Kemarin 9 Desember 2024 saya datang cek di bagian Reskrim, belum didisposisi oleh bapak Kapolres Kepulauan Sula. Sebagai pelapor saya sangat sesali karena tidak adanya langkah serius dari polisi. Padahal, sudah dua kali saya datang tanya. Sebenarnya bapak kapolres ini berpihak ke siapa,” kata Rasman saat berorasi di depan Polres Kepulauan Sula. 

Dia menyebut, laporan dugaan mafia minyak tanah itu seharusnya segera ditindaklanjuti. Karena hal ini menyangkut dengan hajat hidup orang banyak.

“Ini bukan kasus atau masalah orang per orang. Kalau masalah dugaan mafia minyak tanah ini tidak segera ditindak atau tidak lakukan proses hukum, maka para mafia ini merasa kuat, kebal dan merasa lebih hebat dari kepolisian maupun pemerintah daerah,” tegasnya.

Ato, sapaan akrab Rasman menjelaskan, terdapat 101 pangkalan yang PT. Sanana Lestaria menyalurkan minyak tanah, sementara izin pangkalan yang diterbitkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) hanya 98 pangkalan.

“Dari Disperindagkop juga saya temukan datanya, dan dari PT. Sanana Lestaria juga saya diberikan data dan informasinya, sehingga terdapat selisih tiga pangkalan di situ. Terus minyak tanah untuk tiga pangkalan ini dikemanakan,” jelasnya.

Untuk itu, Ato meminta kepada Kapolres Kepulauan Sula agar segera disposisi pengaduan tersebut dan dapat mengungkap mafia minyak tanah yang beroperasi di Kepulauan Sula.

“Sebagai warga negara saya jadi pesimis, tapi sesungguhnya kapolres ini pemimpin kita, maka kita harus menaruh harapan. Mudah-mudahan bapak kapolres dapat mengungkap dalang atau mafia minyak tanah yang beroperasi di Kepulauan Sula ini,” harapnya.(uki/red)

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan