Prodi Ilmu Sejarah Unkhair Ternate Diskusi ‘Menulis Sejarah Bergaya Sastra’ di Benteng Kalamata

Ternate – Program Studi (Prodi) Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Khairun Ternate menggelar diskusi dengan tema “Menulis Sejarah Bergaya Sastra”. Diskusi sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pelatihan lomba menulis biografi tokoh lokal yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya.
Kegiatan berlangsung di Benteng Kalamata, Kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate pada Minggu (2/2/2025) yang merupakan situs sejarah yang sarat dengan nilai historis.
Pemilihan lokasi di luar ruangan ini bukan tanpa alasan. Selain menghindari keterbatasan pembelajaran teori dalam kelas, kegiatan ini juga bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada peserta dalam mengamati peninggalan sejarah.
Dengan demikian, para mahasiswa tidak hanya memahami sejarah melalui bacaan, tetapi juga dapat merasakan atmosfer masa silam secara lebih nyata.
Melalui pendekatan ini, diharapkan peserta mampu menuangkan kisah sejarah dengan gaya penulisan yang lebih hidup dan imajinatif, menggabungkan akurasi fakta dengan sentuhan sastra yang memikat.
Dalam kesempatan itu, Prodi Ilmu Sejarah menghadirkan Wahyuddin D. Gafur sebagai narasumber, beliau adalah seorang penulis lepas yang telah menerbitkan dua buku puisi, dengan pengalaman luas dalam dunia kepenulisan kreatif. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan perspektif baru bagi para peserta.
Mengingat bahwa sejarah harus tetap berpijak pada fakta, namun di sisi lain, gaya sastra dapat menjadi alat untuk membuatnya lebih hidup dan menggugah emosi pembaca.
Koordinator Prodi Ilmu Sejarah Jainul Yusup menyambut baik kegiatan ini dan memberikan apresiasi penuh terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, penulisan sejarah idealnya tidak hanya mengutamakan akurasi dan kaidah keilmiahan.
“Penulisan sejarah juga perlu memiliki sentuhan sastra agar lebih menarik dan tidak terasa kaku atau membosankan bagi pembaca,” katanya.
Ia menekankan bahwa dalam mengadaptasi gaya sastra, seorang penulis tetap harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip historiografi yang mengedepankan ketelitian, objektivitas, dan tanggungjawab akademik.
untuk dijetahui, jegiatan tersebut dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa dari Prodi Ilmu Sejarah yang tampak aktif dalam menyimak pemaparan narasumber serta berdiskusi mengenai materi yang disampaikan.
(tae/tae)